Headlines News :
Home » » Anak Kecanduan dengan Dunia Maya? Ini Cara Membatasinya...

Anak Kecanduan dengan Dunia Maya? Ini Cara Membatasinya...

Written By Unknown on Selasa, 19 Februari 2013 | 06.31

Dunia sekarang sudah maju layaknya roda yang terus berputar tanpa henti. Ilmu pengetahuan yang dahulu hanya di dapat oleh kalangan yang elit, sekarang dengan uang Rp 3000'-, anda sudah bisa menjelajahi ilmu pengetahuan, teknologi yang berkembang pada saat ini, dan hal-hal lain yang belum diketahui bisa anda dapatkan dengan berinternet. Ketika kita berinternet dunia terasa berada dalam genggaman kita.

Seperti halnya dengan ketergantungan obat dan minuman keras, internet menawarkan seseorang tempat pelarian dari perasaan sedih atau situasi yang mengganggu. Terutama anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian atau memiliki kehidupan sosial yang buruk, beresiko lebih besar menyalurkan kebiasaan berinternet yang berlebihan.

Semua itu dilakukan karena mereka merasa sendiri, terasing, dan sulit mendapatkan teman baru. Namun mereka berpaling kepada orang asing yang tidak dikenal melalui sosial media chatting untuk mencari perhatian dan pertemanan yang tak mereka temukan di kehidupan nyata. Jika hal ini dibiarkan, anak akan kehilangan waktu untuk bersosial dengan orang lain serta kehilangan waktu untuk belajar.

Inginkah anak anda seperti itu? Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi dan membantu anak-anak terlepas dari kecanduan internet.

1. Cari Tahu Perkaranya
Hindari sikap menganggap enteng suatu masalah. Sebelum mendekatkan diri pada anak kita yang kecanduan internet, cobalah untuk menyamakan pendapat dengan anak dan diskusikan masalah yang secara kekeluargaan. Jangan sampai anak menjadi ragu-ragu terhadap orang tua karena orangtuanya berbeda pandangan.

Lalu siapkan diri menghadapi reaksi emosional dari sang anak. Seorang anak yang kecanduan internet akan merasa terancam saat waktu berinternetnya dibatasi. Sehingga setiap orangtua harus siap dengan letupan emosi yang mungkin akan membuat mereka merasa bersalah. Sebaiknya jangan merespon emosi anak atau apalagi sampai ikut terpancing emosi. Cobalah menyelami perasaan sang anak tetapi tetap fokus pada masalah penggunaan internet anak yang berlebihan.

2. Beri Perhatian & Rasa Peduli kepada Anak
Tunjukkan kalau kita mencintainya dan peduli pada kebahagiaan mereka. Anak-anak seringkali mengartikan pertanyaan tentang kebiasaan yang mereka lakukan sebagai suatu kritik. Kita harus memastikan bahwa kita tidak menyalahkan mereka. Lebih bijak lagi jika mengatakan bahwa kita melihat beberapa perubahan pada kebiasaan mereka seperti: mudah lelah, berkurangnya minat terhadap hobi yang biasanya dilakukan, menarik diri dari lingkungan sosial dan sebagainya. Buatlah kesepakatan jadwal waktu berinternet. Ingatkan mereka memantau kebiasaan berinternet lebih sulit dibanding memantau mereka saat menonton televisi. Karena itu butuh kerjasama anak dan orangtua. Beri keleluasaan pada anak untuk mengatur sendiri waktu berinternet selama beberapa minggu untuk membangun kepercayaan dengan anak.

3. Siapkan Diri dengan Pengetahuan Internet & Komputer
Mau tak mau, sebagai orangtua harus meng-update diri dengan pengetahuan internet dan komputer, termasuk cara-caranya. Memang cara ini agak rumit namun demi anak kenapa tidak? Periksa history folder dan internet log, pelajari software monitoring, dan cara menginstal dan mengoperasikan software filtering. Dengan berbekal pengetahuan, setidaknya kita tahu apa topik yang disukai anak di internet, apa yang dilakukan anak selama online dan situs apa saja yang sering mereka buka.

4. Buat Aturan yang Masuk Akal
Seringkali orang tua akan marah ketika melihat anaknya memiliki ketergantungan pada internet. Jika seperti ini, orangtua biasanya akan bersikap otoriter seperti langsung menyingkirkan komputer tanpa persetujuan sebagai bentuk hukuman. Sebagian lagi akan memaksa anak untuk berhenti memakai internet. Mungkin akan efektif namun ketahuilah bahwa cara-cara tersebut tidak akan membuat anak jera, namun justru menganggap kita sebagai musuh dan akibatnya hubungan keluarga menjadi pecah hanya karena permusuhan antara anak dan orangtua.Selain itu psikologis anak akan menjadi terganggu seperti mudah marah dan gelisah.

Untuk menghindari hal itu, cobalah bekerjasama dengan anak layaknya satu tim. Cara yang bisa dilakukan dengan membuat aturan dan batasan yang jelas tentang penggunaan internet. Contohnya, boleh berinternet selama satu jam setiap malam setelah mengerjakan pekerjaan rumah (PR), memberi tambahan waktu berinternet di akhir pekan. Tetap tegas pada aturan yang sudah dibuat dan tempatkan komputer di ruang terbuka sehingga memudahkan mengontrol mereka.

Sudah saatnya kita bisa bersikap tegas terhadap anak namun tidak disarankan untuk bersikap otoriter. Dengan pengawasan berjelajah di dunia maya kepada anak, tentunya akan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan anak yang marak akhir-akhir ini dan pergaulan yang tidak sehat.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Pandi Cktc - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya